Apa sih Literasi Ituu??

 

Literasi, Untuk Apa?

            Literasi adalah kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis. Dalam perkembangannya, definisi literasi selalu berevolusi sesuai dengan tantangan zaman. Jika dulu definisi literasi adalah kemampuan membaca dan menulis. Saat ini, istilah Literasi sudah mulai digunakan dalam arti yang luas. Dan sudah merambah pada praktik kultural yang berkaitan dengan persoalan social dan politik. Literasi adalah kunci untuk mengembangkan kecakapan hidup agar siap menghadapi tantangan di abad ke-21 atau di era revolusi industry 4.0.

            Definisi baru dari literasi menunjukan paradigma baru dalam upaya memaknai literasi dan pembelajarannya. Kini ungkapan literasi memiliki banyak variasi, seperti Literasi Media, Literasi Komputer, Literasi Sains, Literasi Sekolah dan sebagainya. Hakikat ber-literasi secara kritis dalam masyarakat demokratis diringkas dalam lima verba: memahami, melibati, menggunakan, menganalisis, dan mentransformasi teks. Kesemuanya merujuk pada kompetensi atau kemampuan yang lebih dari sekedar kemampuan membaca dan menulis,

            Berdasarkan data Worlds Most Literate Nations tahun 2016, literasi di Indonesia menduduki peringkat ke-2 terendah dari 61 negara. Adapun Negara-negara yang memiliki tingkat literasi tinggi antara lain, Finlandia, Kanada, Selandia Baru, Belanda, dan Austria. Menurut data UNESCO tahun 2012, indeks tingkat membaca orang di Indonesia hanya 0,001. Itu berarti hanya satu dari 1000 orang Indonesia yang gemar membaca. Bahkan menurut data kementerian koordinator bidang pembangunan manusia dan kebudayaan, rata-rata orang Indonesia hanya membaca buku sebanyak tiga hingga empat kali dalam seminggu, dengan menghabiskan waktu 30-60 menit per hari. Jumlah buku yang ditamatkan pun hanya 5 hingga sembilan buku per tahun.

Dengan kenyataan tersebut sungguh sangat memilukan dan ironi. Meskipun Indonesia negara baru  merdeka atau belum berusia satu abad. Tetapi Indonesia tidaklah tergolong negara yang terbelakang. Bahkan dalam banyak aspek Indonesia lebih maju dari beberapa negara lain. Pun begitu, tingkat minat baca orang Indonesia patut menjadi perhatian kita bersama. Sehingga memang tidak berlebihan jika ada pihak yang menggaris-bawahi kalau literasi Indonesia saat ini sedang mengalami krisis, atau lebih tepat disebut darurat literasi. Mereka beralasan pembangunan literasi ilmu dan lebih spesifik literasi baca telah berada pada titik terendah dan mendekati kepada kehancuran. Jika kondisi ini dibiarkan saja, maka pada fase berikutnya akan terjadi pembodohan massal. Sejujurnya fakta ini siapapun dapat melihat dengan jelas. Tidak adanya ketertarikan bangsa ini dengan dunia baca dapat dirasakan oleh siapapun yang hidup atau pernah hidup di Indonesia. Bahkan jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya, justru kakek nenek kita lebih mencintai buku, menulis, dan belajar ilmu pengetahuan daripada generasi sekarang.

Tidak ada pengetahuan tanpa membaca. Membaca merupakan kegiatan yang sangat penting dalam menggali ilmu dan meningkatkan wawasan. Dengan membaca, setiap orang memiliki kesempatan untuk mengembangkan pemikirannya. Membaca yang dimaksudkan tentu saja dalam arti yang luas. Bukan hanya membaca yang tersurat namun juga tersirat. Membaca berkorelasi dengan kecerdasan, karena aktivitas membaca akan merangsang otak dalam memproses setiap input. Manakala aktivitas otak bekerja secara optimal dalam mengolah, menganalisa, merumuskan, dan membuat ikhtisar setiap data serta informasi, maka akan menghasilkan sebuah kecerdasan. Aktivitas berpikir adalah bagian terpenting dari fungsi otak. Melalui berpikir, maka potensi nalar manusia akan berkembang. Apalagi dengan berpikir hal-hal yang positif dan bermanfaat, maka nilai manusia semakin berkualitas. Oleh karena itu membaca dan berpikir akan mengantarkan seseorang menjadi cerdas. Budaya membaca memang sudah ada sejak memasuki zaman modern. Era membaca saat ini dikenal dengan literasi baca. Literasi sendiri dapat diartikan sebagai kemampuan menulis dan membaca, pengetahuan atau keterampilan dalam bidang atau aktivitas tertentu, serta kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup.

Dalam pandangan umum, literasi dapat maknai sebagai kegiatan mencari tahu dan menambah ilmu pengetahuan. Salah satu kegiatan yang dapat dikategorikan literasi seperti membaca, belajar, menulis, berhitung, dan lain sebagainya. Dan saat ini literasi dapat dikelompokkan sesuai dengan bidang pengetahuan dan ilmu. Misalnya literasi sastra, teknologi, dan sejarah. Dengan demikian budaya membaca dapat dikatakan sebagai budaya literasi membaca. Pada umumnya budaya literasi baca berkembang mengikuti kebiasaan pada suatu tempat atau komunitas. Di negara-negara maju budaya membaca sudah sangat tinggi. Bahkan aktivitas membaca sudah menjadi kebutuhan setiap individu.

Jadi dalam peranannya, penguasaan literasi merupakan indikator penting untuk meningkatkan prestasi generasi muda dalam mencapai kesuksesan. Penanaman literasi sedini mungkin harus disadari karena menjadi modal utama dalam mewujudkan bangsa yang cerdas dan berbudaya. Permasalahan yang dihadapi Indonesia yakni rendahnya penguasaan literasi yang dibuktikan melalui survei Programme for International Student Assessment (PISA). Survei menunjukkan Indonesia berada di posisi 60 dari 61 negara dalam penguasaan literasi. Padahal, budaya literasi bermanfaat dalam mewujudkan peran generasi muda dalam aspek pembangunan negara. Generasi muda memiliki kepribadian unggul dan mampu memahami pengetahuan serta teknologi untuk bersaing secara lokal dan global. Selain itu, generasi muda menjadi faktor penting karena memiliki semangat juang yang tinggi, solusi yang kreatif, dan perwujudan yang inovatif. Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) menjadi aktualisasi generasi unggul. Untuk bisa bersaing dengan negara lain, generasi muda harus mempunyai  kemampuan yang dibutuhkan dunia dengan meningkatkan kualitas SDM. Kualitas SDM berarti kemauan dan kemampuan individu dalam menyerap ilmu yang kemudian dikembangkan dan diimplementasikan. Oleh karena itu, salah satu langkah sederhana namun penting adalah menanamkan pentingnya literasi bagi generasi muda.

 

Komentar